Walikota Akui Penanganan Banjir Tidak Mudah

Walikota Jakarta Utara, Bambang Sugiyono mengakui masalah banjir di wilayah Jakarta Utara tidak mudah diatasi. Perilaku masyarakat untuk menjaga lingkungannya masing-masing menjadi landasan awal penanganan banjir.

"Ada 13 kali yang akan dikeruk termasuk Kali Ancol mulai dari Ancol Barat sampai ke Pelabuhan sehingga nantinya diharapkan sampah akan hilang dan tidak sampai air meluber ke jalan," ungkap Bambang Sugiyono menjawab pertanyaan Raesita Supit, calon anggota legislatif yang hadir dalam acara tatap muka dan silaturahmi tokoh masyarakat dengan Walikota Jakut di aula kantor Kecamatan Pademangan, Selasa (10/02) malam.

Terkait masalah banjir walikota mengungkapkan jauh sebelumnya ketika Jakarta masih namanya Batavia banjir juga sudah terjadi dimana kawasan banyak ditemui rawa-rawa dan empang. Hal ini karena letak tanah kita berada di bawah permukaan air laut. Apalagi setiap tahun menurut penelitian katanya permukaan tanah kita turun mencapai 7 cm. 

"Di zaman Batavia yang jumlah penduduknya sedikit saja sudah banjir, apalagi sekarang ini dengan jumlah penduduk yang banyak," jelas walikota seraya menambahkan kondisi ini diperparah dengan banyaknya kali yang menyempit dan resapan air di puncak semakin berkurang.

"Air yang datang dari puncak dulu kalau mengalir sember sampai ke Jakarta menjadi segayung, tapi sekarang ini datang seember sampai Jakarta seember kurang segayung," ujarnya. Ia menambahkan, sekarang ini sedang dilakukan berbagai upaya selain pengerukan juga dilakukan pembangunan BKT dan itu pun belum bisa menghilangkan banjir, tapi setidaknya kita bekerja keras untuk meminalisir banjir dan mengatasi banjir.

Dijelaskannya, penanganan banjir tidak semudah membalikan telapak tangan selain perlu dana juga perlu waktu. Untuk proyek penangan banjir mencapai trilyunan seperti pengerukan 13 kali saja mencapai 1,3 trilyun, belum lagi pembangunan BKT.

Penanganan banjir ada tahapan dan akan terus disosialisasikan agar warga tidak membuang sampah ke kali sebab sebagaimana yang diungkapkan oleh Bang Yos ketika menjabat Gubernur DKI Jakarta. "Kali diibaratkan mall karena banyak berbagai barang mulai dari kasur, lemari ada di sana," tutur walikota seraya berharap kepada warga untuk menjadi kali sebagai bagian muka bukan bagian belakang. (aei/uis)


Sumber : http://www.jakartautara.com

0 comments: